ini harimauku

ini harimauku
wakaupn jelek tetap nu aing

Selasa, 02 Februari 2010

COBA COCOKIN OLI SAMA MESIN KAMU...!

Pada saat mesin bekerja, gesekan terjadi berulang-ulang antarkomponen
mesin. Hal ini dapat mengakibatkan keausan pada bagian permukaannya.
Oli pelumas akan membuat permukaan menjadi licin, sehingga gesekan
langsung antarkomponen mesin tersebut dapat dicegah. Besarnya gesekan
bisa menyebabkan mesin mengalami over heat hingga macet atau
menyebabkan kerusakan pada silinder dan piston, seperti ketidakberesan
pompa oli, kebocoran pada saluran oli, dan bisa juga karena faktor
salah pemakaian jenis oli itu sendiri. Untuk itu, ada baiknya
mengikuti tips seperti disampaikan mobilmotor.co.id, berikut ini,
untuk menggunakan oli pelumas.


* Jenis Oli (Pelumas)
Berdasarkan bahan bakunya ada tiga jenis oli yang beredar di pasar,
yakni mineral, semi sintetis, dan sintetis. Pelumas mineral, material
dasarnya adalah minyak bumi yang diolah menjadi minyak pelumas. Jika
kemudian hasil olahan tersebut ditambah dengan bahan sintetis lain
untuk mencapai standar mutu yang lebih baik, maka produknya disebut
dengan pelumas semi sintetis. Kualitas lebih tinggi lagi disebut
pelumas sintetis.

* Standar Kekentalan Oli
Oli dapat diklasifikasikan dari viskositas atau tingkat kekentalannya.
Dalam kemasan oli, biasanya ditemukan kode huruf dan angka yang
memperlihatkan hal itu. Contohnya SAE 40, SAE 50, SAE 90, dan
seterusnya. SAE singkatan dari Society of Automotive Engineers atau
Ikatan Ahli Teknik Otomotif, yang menetapkan standar kekentalan pada
suhu 100 oC. Angka di belakangnya menunjukkan tingkat kekentalannya.

Kode angka multi grade seperti 10W-50 merupakan kekentalan yang bisa
berubah-ubah sesuai suhu di sekitarnya. Huruf W di belakang angka 10
adalah singkatan Winter (musim dingin). Jadi pelumas tersebut artinya
mempunyai tingkat kekentalan yang setara dengan SAE 10 (di udara
dingin), tapi ketika udara panas kekentalannya sama dengan SAE 50.

* Klasifikasi Mutu Oli
Klasifikasi mutu minyak pelumas ditentukan oleh API (American
Petroleum Institute). Klasifikasi mutu sebuah oli ditandai pada
kemasannya dengan kode huruf, biasanya ada dua bagian yang dipisahkan
dengan garis miring, misal API Service SG/CD, SH+/CE+, dan sebagainya.
Kode dengan huruf S adalah kependekan dari service (atau spark yang
berarti percikan api), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin
bensin. Sedangkan huruf C adalah kependekan dari commerce (atau
compression karena pembakaran terjadi pada tekanan udara yang lebih
tinggi), adalah spesifikasi pemakaian oli untuk mesin diesel. Kemudian
untuk huruf kedua pada kode adalah tingkatan mutunya sesuai dengan
urutan huruf alphabet. Semakin mendekati huruf Z, maka semakin tinggi
atau baik mutunya.

* Pilih Yang Tepat dan Berkualitas
Ikuti petunjuk buku petunjuk manual kendaraan yang kita pakai. Jika
disarankan menggunakan SAE 20W-50, maka jangan membeli oli dengan
standar viskositas yang berbeda. Apalagi karena alasan lebih murah dan
sebagainya. Sebab kinerja dan karakter mesin memerlukan spesifikasi
oli tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

komentar ya